Biarkan aku tidak begitu melekat, hanya seperti kewajaran seadanya
Bahkan jika itu adalah keabadian
Post Scriptum, Teguh Esha
Apa yang mereka tahu tentang kesedihan, kekasihku….
Bukan rasa sedih yang mereka rasai
Tapi sedihku yang tidak bisa mereka pahami
Apa yang mereka tahu tentang kesepian, sesayangku
Bukan rasa sepi yang mereka tuliskan
Tapi sepiku yang tak terprosakan
kita terlahir diwaktu yang sama
bertumbuh dengan suka rela
Dan dahanmu tak pernah lebih tinggi dariku
Begitu juga denganku
Segalanya terasa sangat sederhana, bahkan nyaris tak bersisa
Namun setiap sudut seakan terisi, hingga kita punya cukup waktu untuk berbahagia
Hingga kini, setidaknya aku mampu berucap "mencintaimu" Tanpa menerka-nerka waktu yang begitu rumit
" ketemu kamu di mimpi aku aja udah bisa obatin rasa rindu ku selama 7 bulan ini"
Nyatanya cinta
Tak harus
Sellau berkorban
Raib harap dibawa duka, ia lari menerjang asa, segala kelingking taut menaut tak pernah jadi pemberat. Raganya berjalan diatas bumi, bising taq pernah buat gusar, sebab sunyi tlah menikahinya. Raga kau kini tlah bersanding dengan sunyi, memandang langit cekam tanpa takut, cuaca terus sepi, mereka sebut kau kelam, kau bilang hidup memang tlah mati. -shadow
"aku harus ambil satu langkah kebelakang biar kamu mendahului aku temui lah wanita idaman mu dan berbahagia lah"
Apakah kau akan menyesali semua ini? Saat tak lagi kau temui aku untuk kau bunuh jiwanya.
jika esok adalah keajaiban, namun yang kumiliki hanya hari ini
mungkin hancur dengan mudah, namun kelahiran bukanlah hal yang utuh sedari awal
Jika semua kehidupan ini hanya titipan Tuhan
Lantas mengapa harus bersedih karena takut kehilangan
‎teori tentang kematian para kurawa sejati.
‎melindungi, melayani, merundungi, mengkafani.
‎ekonomi di monopoli menggiringi kami jadi tukang ojek dan taksi.
‎trias koruptika, di republik milik tentara.
‎kotak pemungutan pajak dan suara.
‎hingga bingung untuk apa pajak dan pilkada?
‎politikus dan selebritis bersujud di kaki feodal.
emang tu anjing minta di anal
Jika kita adalah bunga yang mengering, maka biarlah takdir memiliki dengan hebatnya
Jika kita bukanlah rintik hujan yang dinanti, setidaknya beri kesempatan kepada tanah untuk menyambut
Hingga tiada ruang bagi kebencian
Dan tiada tempat yang layaq bagi keserakahan
Sebab diantara kehilangan, akan sangat menyakitkan jika kehilangan diri sendiri
Lama tak bercerita tentang bunga yang mekar disebelah patung spinx, rasanya mustahil tapi ia mekar diantara kering kerontang tanah mesir. Bungaku tumbuh cantik, ia buat iri makam cleopatra. Lihat, satu persatu mulai melirik, aku yakin mereka iri, siapa sangka tanah tandus mampu dicurangi setangkai bunga.
Sial.. sial.. sial.. teriakmu setibanya di rumah, aku terhenyaq kaget ta karuan, ada apa? Mengapa memaki? Aku beranikan diri bertanya "ada apa? Apa yang sial?" Matamu semakin menyala, menatapku penuh amarah "sial sekali memilikimu, kau memang kutukan" tak berhenti sampai disana, kau tatap langit-langit rumah ini "Tuhan, sebenci itu kah kau padaku hingga kau beri manusia sialan ini padaku" aku terdiam, menatapmu kosong dan gelap.
bongkar rapat portisusi democrazy di fairmont.
‎orba jilid dua, rakyat siap-siap dimonon.
‎sipil berorasi disambut beberapa pleton.
‎pembantaian mulai bermain peran.
‎demokrasi sudah tersiram urin para tiran.