dulu hijau, kini kelabu bumi menangis, meraung pilu perang berkecamuk, tak ada temu manusia saling bunuh, tanpa ragu udara tercemar, air keruh hutan gundul, tak ada rimbun binatang punah, tak bersuara semua hancur, karena nafsu birahi kota luluh lantak, tak bersisa mimpi sirna, harapan musnah anak-anak kelaparan, terlunta-lunta manusia saling curiga, tak bersatu kapan damai akan kembali? kapan bumi akan sembuh lagi? mari kita satukan hati jaga bumi, sebelum terlambat nanti
Gitu dong, ngobrolnya pada akrab
lahh wkwkwkw 🤣🤣🤣
gua tanya, elu kapan mengkritik guaa?? tololllk
member rum lu kok ada yang tolol ya
terlalu angkuh untuk hari yg sepi
Gitu dong pake emosi, biar keliatan kayak orang
Miw pop corn gw abis, bagi dikit
i was burning, while you came blaming me for the smell of ashes.
Izin ya buat yg mau ikut boleh cht panitia
Duduk sendiri,
Menghadap jendela, menatap kejauhan, menatap senja..
Letih,
Dari kehidupan yang tak pernah berhenti
Tangannya lemah, hatinya berat
Membawa beban yang tak terucap
Terjebak dalam kehidupan
Yang penuh dengan tanggung jawab
Inginnya terbang, bebas...
Meninggalkan semuanya yang ada dibelakang belakang..
Namun, kenyataan mengekangnya...
Membuatnya tetap berpijak pada tanah...
Ini adalah dilema terburuk, namun begitu baik
Seakan membiarkan tumbuh, meski dengan paksa
Serupa duri dalam daging yang menyatu
Sudah tidak terasa sepilu itu, namun terkadang cukup mengganggu
Mungkin ini adalah sesuatu yang harus diluruskan seumur hidup
Demi pertemuan dan kehidupan dimana tak ada rasa sakit di dalamnya
Dimana aku bisa memelukmu, tanpa mempertanyakan luka yang terbagi tanpa sengaja
Mari bertemu kembali, ketika semua menjadi baik-baik saja
Ditempat yang kita usahakan
Tanpa kehilangan
Tanpa perpisahan
Tanpa kesedihan
Aku kehilangan inspirasi
Harapan apa kabar?
Tak kuliat lagi warna
Kamu pergi
Aku tetap disini
Sedih terluka
Menunggu mu pulang
Tapi entah kamu disana
Bisakah kamu kembali lagi
Kamu disana bisa gk bersamaku lg
Aku merindu
Sangat merindu
Percaya pada ku aku tulus untuk mu
Tapi jika memang sedari awal kamu bukanlah milikku
Baiklah aku memudar dalam sendu
Smoga ada akhir indah utk mu dan untuk ku.
Merindu mu sampai setengah mati
ah tap love doang kaga ngasih ulasan
Seseorang lenyap diantara terangnya lentera
Memanggil-manggil pagi, seolah ia lupa
Bahwa sahnya malam tidak lagi berkunjung
Bahkan sejak lama..
Ia tersesat di dalam ingatan maupun kenangan
Berpikir jika semua yang pergi begitu nyata
Nyatanya tidak demikian
Ya, tidak demikian..
Jika memang harus berdiam, ia akan menggigit lidahnya kuat2
Menghentikan segala senandung lirih puisi
Dan segala pesakitan yang telah lama mati
pantun dulu harusnya kalo mau cakep
Dan ternyata aku masih gelisah
Merindumu yang pernah singgah
Mewarnai hariku dengan indah
Kini...
Aku sendiri dalam sepi
Menatap kosong secangkir kopi
Meratapi belahan jiwa yang pergi
Nona...
Meski pergimu hadirkan luka
Memenjaraku diruang hampa
Meski sikapmu tak lagi sama
Namun dirimu masih selalu ku puja
Nona...
Dirimu akan tetap kucinta
Dengan kepingan hati yang masih tersisa
Dengan sisa sisa jiwa yang terluka
Mungkin aku telah gila
Tapi rasaku masih tetap sama
Cinta apa adanya
Di saat kau lelah ingatlah bahwa ada kalanya hidup di bawah dan kadang nyungsep